9 Alasan Mengapa Tokyo Menjadi Kota Nomor Satu di Dunia

Warga Tokyo beberapa minggu lalu baru melakukan pemilihan umum untuk menentukan Gubernur baru untuk Ibu kota negara Jepang tersebut. Pada akhirnya masyarakat Tokyo memilih Yoichi Masuzoe yang ternyata mempunyai misi untuk membuat Tokyo menjadi "kota nomor satu di dunia."

Tentu saja, kota kamu tidak mungkin membuang istilah "walikota" dan menggantinya dengan "Gubernur" sebagai gelar pemimpin yang terpilih tanpa adanya beberapa klaim yang sah untuk kebesaran dan kehebatan kota yang dipegang. Masuzoe belum menentukan apa pijakan strategi yang mungkin akan ia terapkan untuk mewujudkan janjinya, namun disini sudah ada 9 modal yang memungkinkan Tokyo menjadi nomor satu di dunia.

Mari kita mulai dengan alasan nomor satu yaitu populasi. Tokyo mengklaim mempunyai lebih dari 13 juta penduduk dikota tersebut. Angka itu jika di tambahkan oleh semua orang yang tinggal di sekitar daerah kota tokyo termasuk daerah kabupaten dan kota satelit sekitaran Tokyo akan menjadi 34 juta jiwa.

▼Dibawah ini adalah keadaan stasiun kereta api pada jam sibuk.

Berbicara tentang kereta api, Tokyo bisa dikatakan sebagai rumah bagi stasiun kereta tersibuk di dunia. Pada hari biasa, 3,5 juta orang melewati stasiun Shinjuku yang terletak di sisi barat Yamanote loop yang melingkari pusat kota. Hampir selusin kereta api dan kereta bawah tanah bertemu di Shinjuku, yang menjadikannya sebagai salah satu distrik di Tokyo yang tidak pernah "tidur".

▼ Bahkan pada pukul 11:30 malam, Stasiun Shinjuku masih sangat sibuk.

Semua orang pastinya membutuhkan tempat untuk bekerja, demikianpun masyarakat Tokyo yang memberikan GDP tertinggi dibumi untuk sebuah kota saat ini. Ibu Kota negara Jepang ini menghasilkan US$ 1.990.000.000.000 hampir dua kali lipat dari saingan terdekatnya, New York. Para ahli ekonom juga meramalkan Tokyo akan tetap duduk di bagian atas daftar kota-kota terkaya didunia untuk setidaknya satu dekade berikutnya.

▼ 'Persamaan ekonomi' di Tokyo: Banyak orang + banyak lembur = GDP tinggi

Tentu saja, kemegahan moneter menjadikan Tokyo menjadi kota paling mahal di dunia, fakta ini menurut studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan sumber daya manusia Mercer dan surat kabar keuangan Inggris The Economist. Jelas, hal ini tidak lantas membuat kamu pasti akan membayar lebih bayar yang kamu beli di Tokyo daripada di tempat lain. Namun, Tokyo memang menunjukkan harga tertinggi untuk harga barang dan jasa, meskipun beberapa hasil studi diatas diwarnai karena tingginya nilai yen terhadap mata uang lainnya selama periode tahun di mana survei itu berlangsung. Meskipun demikian Tokyo adalah kota yang sangat jauh dari kota yang murah untuk ditinggali.

▼ Percaya atau tidak, ada batas jumlah belanja di toko serba ¥ 100 di Tokyo

Dengan uang sebanyak itu yang terus mengalir dari tangan ketangan di Tokyo, sebagian besar seharusnya harus pergi ke tempat makan. Meskipun ada ramen yang tak terhitung jumlahnya dan sup iga sapi di mana kamu dapat memakannya dengan harga yang terjangkau, Tokyo juga menyiapkan tempat bagi mereka yang ingin pergi ke makanan kelas satu. Tokyo memiliki 14 restoran bintang tiga edisi 2013 dari panduan restoran Michelin, yang memberikan Tokyo gelar kota pertama dengan restoran mewah terbanyak mengalahkan Paris. Secara total ada 281 restoran di ibukota Jepang yang telah diakui oleh editor buku tersebut, dan 323 bintang telah diberikan pada restoran di Tokyo yang juga menjadikannya paling banyak di dunia.

Sebagai negara kepulauan, ikan menjadi makanan favorit sebagian besar orang Jepang, tapi hampir semua restoran pastinya tidak harus diganggu untuk pergi keluar dan menangkap seafood sendiri. Beruntung bagi mereka, Tokyo juga memiliki pasar ikan terbesar di dunia. The Tsukiji Fish Market telah menjadi atraksi wisata yang populer dalam beberapa tahun terakhir. 2.080 ton makanan laut dijual setiap hari dengan total harga mencapai 1,79 miliar yen atau sekitar 179 Milliar Rupiah. 

Tidak terlalu jauh dari pasar ikan Tsukiji ada tempat parawisata besar lain yang menarik yaitu Tokyo Sky Tree. Puncak tertinggi mencapai 634 meter, Tokyo Sky Tree dinobatkan sebagai menara pemancar tertinggi di dunia hal ini juga menjelaskan mengapa setelah dua tahun hadir di Tokyo, antrian untuk masuk kelantai teratas masih sangatlah panjang.

Jika langit tidak cukup, Tokyo juga memiliki atraksi wisatawan untuk melihat bintang. Planetarium di Tamarokuto Science Center di kota tersebut diakui oleh Guinness Book Record memiliki proyektor planetarium paling canggih di dunia , karena kemampuannya untuk secara akurat membidik posisi representasi dari 140 juta bintang tetap.

Akhirnya, kita sampai pada alasan terakhir yang mungkin cara yang paling unik membuat Tokyo dapat menyebut dirinya kota terbaik di dunia, yaitu karena sistem penyediaan air. Pada hari tertentu, 4,3 juta meter kubik air melewati pipa Tokyo, dengan tingkat kebocoran hanya tiga persen, dibandingkan dengan 10 persen atau lebih dari banyak dunia metropolis lainnya.

Di satu sisi, ini mungkin tampak seperti hal yang cukup sepele. Tapi mari kita lihat lebih angka-angka ini sekali lagi. 13 juta orang memakan 2.000 ton lebih makanan laut setiap hari, banyak yang mentah bukan? jika terjadi hujan deras, saluran aliran air yang kembali dapat diandalkan. Jadi mungkin tidak salah jika alasan Tokyo mempunyai manajemen pipa air terbaik didunia bisa menjadi salah satu alasan diatas.